Senin, 27 Juni 2011

Sistem Informasi Manajemen

Tentang database?
kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi dari basis data tersebut. Perangkat lunak yang digunakan untuk mengelola dan memanggil kueri (query) basis data disebut sistem manajemen basis data (database management system, DBMS).
Perusahaan yang sudah menerapkan DBMS
Sistem ATM (Automatic Teller Machine) Pada Bank, sistem reservasi tiket pesawat Lion air, merpati,
Contoh aplikasi program DBMS 
·         MySQL
merupakan sebuah perangkat lunak system manajemen basis data SQL (bahasa inggris : data management system) atau DNMS yang multithread, multi-user, dengan sekitar 6 juta instalasi di seluruh dunia. MySQL AB membuat MySQL tersedia sebagai perangkat lunak gratis di bawah lisensi GNU General Public Licenci (GPL), tetapi mereka juga menjual dibawah lisensi komersial untuk kasus-kasus dimana penggunaannya tidak cocok dengan penggunaan GPL . Tidak seperti Apache yang merupakan software yang dikembangkan oleh komunitas umum, dan cipta untuk code sumber dimiliki oleh penulisnya masing-masing, MySQL dimiliki dan disponsori oleh sebuah perusahaan komersial Swedia yaitu MySQL AB. MySQL AB memegang penuh hak cipta hampir atas semua kode sumbernya. Kedua orang Swedia dan satu orang Finlandia yang mendirikan MySQL AB adalah : david axmark, allan larsson, dan Michael “monthy widenius.
Kelebihan MySQL antara lain :
1. free (bebas didownload)
2. stabil dan tangguh
3. fleksibel dengan berbagai pemrograman
4. Security yang baik
5. dukungan dari banyak komunitas
6. kemudahan management database
7. mendukung transaksi
8. perkembangan software yang cukup cepat.
·         Visual Foxpro 6.0
Pada tahun 1984, Fox Software memperkenalkan FoxBase untuk menyaingi dBase II Ashton-Tate. Pada saat itu FoxBase hanyalah perangkat lunak kecil yang berisi bahasa pemrograman dan mesin pengolah data. FoxPro memperkenalkan GUI (Graphical Unit  Interface) pada tahun  1989.  FoxPro  berkembang menjadi Visul FoxPro pada tahun 1995. kemampuan pemrogrman prosural tetap dipertahankan dan dilengkapi dengan pemrograman berorietasi objek. Visual FoxPro  6.0 dilengkapi dengan kemampuan untuk berinteraksi dengan  produk desktop dan client/server lain dan juga dapat membangun aplikasi yang berbasis Web. Dengan adanya Visual Studio,  FoxPro  menjadi  anggotanya.  Sasaran  utama  Visual  Studio  adalah menyediakan alat bantu pemrogrman dan database untuk mengembangka perangkat lunak yang memenuhi tuntutan zaman.
            Model data yang digunakan Visual FoxPro yaitu model relasional. Model Relasional merupakan model yang paling sederhana sehingga mudah di pahami oleh pengguna,  serta  merupakan  paling  popular  saat  ini.  Model  ini  menggunakan sekumpulan table berdimensi dua (yang disebut relasi atau table), dengan masing-masing relasi tersusun atas tupel atau   baris dan atribut. Relasi dirancang sedemikian rupa sehingga dapat menghilangkan kemubajiran data dan mengunakan kunci tamu untuk berhubungan dengan relasi lain.
·         ORACLE
Oracle adalah relational database management system (RDBMS) untuk mengelola informasi secara terbuka, komprehensif dan terintegrasi. Oracle Server menyediakan solusi yang efisien dan efektif karena kemampuannya dalam hal sebagai berikut:
• Dapat bekerja di lingkungan client/server (pemrosesan tersebar)
§  Menangani manajemen space dan basis data yang besar
§  Mendukung akses data secara simultan
§  Performansi pemrosesan transaksi yang tinggi
§  Menjamin ketersediaan yang terkontrol
§  Lingkungan yang terreplikasi
Kelebihan
-      Fleksibilitas: kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan berbagai kebutuhan dan kondisi khusus yang dapat berubah-ubah. Sebagai contoh, organisasi yang besar membutuhkan server yang terdistribusi dan memiliki redundancy sehingga pelayanan bisa diberikan secara cepat dan tidak terganggu jika ada server yang mati. 
-      Merupakan software DBMS yang handal dan memiliki kemampuan yang tinggi.
-      Dapat menangani jumlah data dalam ukuran yang besar.
-      apat mengolah data dalam ukuran besar dan mengolahnya dengan cepat sehingga didapatkan informasi yang akurat sesuai permintaan pengguna/user.
-      Memiliki kemampuan akan fleksibilitas dan skalabilitas yang dapat memenuhi tuntutan akan data dan informasi yang bervolume besar dan terus-menerus bertambah besar.
-      Memiliki kemampuan Technology Cluster Server, dimana jika terdapat lebih dari satu unit server misalnya 100 unit server maka Oracle dapat menjadikan 100 unit server tersebut aktif bekerja bersama sebagai 100 aktif server.
-      Memiliki kemampuan untuk management user dan tiap user bisa diatur hak akses terhadap suatu database oleh database administrator.
-      Bisa berjalan pada lebih dari satu platform system operasi.

·         FIREBIRD
satu aplikasi RDBMS (Relational Database Management System) yang bersifat open source.
Kelebihan
-      Firebird menggunakan sintaks standard untuk menciptakan suatu foreign key.
-      Firebird support row level locks, secara default Firebird menggunakan apa yang disebut dengan multi-version
-      Firebird support stored procedure dan triggers dengan bahasa yang standard sehingga tidak akan membingungkan bagi Anda yang ingin belajar.
·         Microsoft SQL server 2000
perangkat lunak relational database management system (RDBMS) yang didesain untuk melakukan proses manipulasi database berukuran besar dengan berbagai fasilitas. 
·         Ms. Access
adalah sebuah program aplikasi basis data komputer relasional yang ditujukan untuk kalangan rumahan dan perusahaan kecil hingga menengah. Aplikasi ini merupakan anggota dari beberapa aplikasi Microsoft Office. Aplikasi ini menggunakan mesin basis data Microsoft Jet Database Engine, dan juga menggunakan tampilan grafis yang intuitif sehingga memudahkan pengguna. 
Kelebihan
-      Cocok untuk perusahaan dengan skala kecil, menengah, dan besar sehingga mampu untuk mengolah data dengan jumlah yang besar.
-      Memiliki kemampuan untuk management user dan tiap user bisa diatur hak akses terhadap suatu database oleh database administrator.
-      Untuk diterapkan pada pembangunan suatu program aplikasi, akan mudah dalam melakukan koneksi dengan computer client yang pembangunan aplikasinya menggunakan software yang sama platform dengan MS-SQL, misalnya Microsoft Visual Basic.
-      Memiliki tingkat pengamanan / security data yang baik.
-      Memiliki kemampuan untuk back-up data, rollback data, dan recovery data.
-      Memiliki kemampuan untuk membuat database mirroring dan clustering.
-      Microsoft Access dapat menggunakan data yang disimpan di dalam format Microsoft Access, Microsoft Jet Database Engine, Microsoft SQL Server, Oracle Database, atau semua kontainer basis data yang mendukung standar ODBC.
-      Para pengguna dapat mencampurkan dan menggunakan kedua jenis bahasa tersebut (VBA dan Macro) untuk memprogram form dan logika dan juga untuk mengaplikasikan konsep berorientasi objek.

SKB Proposal Usaha Laundy

BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
      Manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan orang lain dalam kehidupannya. Dewasa ini kebutuhan manusia akan pertolongan orang lain dalam kehidupannya semakin meningkat. Ada beberapa hal yang menjadi penyebabnya, baik karena semakin tersitanya waktu yang dimiliki seseorang karena banyaknya kegiatan dan kesibukan yang harus dilakukan sehingga untuk memenuhi kebutuhannya harus menggunakan jasa orang lain ataupun gaya hidup masyarakat yang kebanyakan sudah menjadi gaya hidup konsumtif.
      Fenomena seperti inilah yang merupakan kesempatan bagi seseorang yang ingin berwirausaha untuk menciptakan usaha baru, contohnya dalam bidang jasa mencuci. Ada beberapa alasan yang menjadi dasar mengapa usaha jasa mencuci atau jasa laundry dilakukan, antara lain :
1. Memanfaatkan gaya hidup malas mencuci
2. Perubahan gaya hidup  dan tuntutan kesibukan, banyak mahasiswa, karyawan, dan ibu rumah tangga, yang tidak memiliki waktu untuk mencuci pakaian mereka, dan menyerahkannya pada usaha laundry
3. Kondisi cuaca saat ini yang mengakibatkan pakaian sering lebih mudah menjadi kotor, bahkan dimusim penghujan, dengan mencuci manual pasti akan sulit menjadi kering, oleh karenanya banyak yang menyerahkan pakaian kotor mereka ke laundry-laundry.
4. Trend mencuci di laundry sudah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat.

            Dewasa ini kebutuhan akan jasa laundry dan dryclean semakin meningkat baik dibidang Rumah Tangga, Salon, Rumah Sakit, Apartemen dan  Hotel. Seiring dengan peningkatan kebutuhan tersebut maka kami Joagsa Laundry & Dry Cleaning hadir untuk memberikan pelayanan yang berkualitas dengan harga yang kompetitif. Besar harapan kami agar dapat membantu usaha dan memudahkan  konsumen dengan memberikan pelayanan jasa laundry dan dryclean berupa Linen & Towels, Uniform, Guest Laundry, Gordyn dan lain sebagainya.




1.2 Gambaran Umum Potensi Usaha
            Jika kita mencermati secara lebih mendetail mengenai kondisi perekonomian yang kurang stabil, maka apabila kita memposisikan diri sebagai pelaku usaha, maka yang akan terlintas pertama kali di benak kita adalah mengenai bagaimana menciptakan sebuah unit usaha bisnis yang prospektif dan menguntungkan dalam jangka pendek dan jangka panjang sebagai tempat untuk melakukan investasi. Pemikiran yang kedua adalah dengan modal yang tidak begitu besar, produk apa yang akan kita produksi sehingga memunculkan permintaan pasar dan dapat memberikan keuntungan bagi kita. Kiranya pemikiran tersebut pantas muncul ketika kita semua terhimpit pada kondisi ekonomi yang sulit.
            Oleh karena itu, kita perlu untuk melakukan analisis mengenai hal – hal yang potensial untuk melakukan usaha agar mampu memberikan manfaat ekonomi bagi kita. Dengan melihat potensi pasar yang luar biasa dalam usaha laundry, melecut semangat kami untuk mendirikan usaha laundry di sekitar perumahan,apartemen baru dan sekitar rumah kos mahasiswa. Kami memilih lokasi tersebut karena sebagian besar penghuninya merupakan eksekutif muda maupun mahasiswa yang mempunyai tingkat kesibukan yang sangat tinggi. Sehingga mereka tidak mempunyai waktu untuk mengurusi pakaian kotor mereka.












BAB II
ASPEK UMUM DAN ORGANISASI
2.1 Nama Unit Usaha
Unit usaha ini diberi nama "Joagsa Laundrydikarenakan bergerak dibidang laundry dengan mengedepankan kepuasan konsumen dalam hal kebersihan dan kesegaran hasil cucian yang kami lakukan.
Nama Organisasi : Joagsa Laundry and Dry Clean "FreshyClean"
Jenis Organisasi  : CV  yang bergerak di bidang Laundry
Pemilik                 :
Alamat                 :
No. Telepon          : 0341-8199019
Web : www.JohnC.com

2.2 Legalitas Usaha
            Dari segi legalitas usaha, unit usaha ini memiliki beberapa dokumen badan hukum untuk melaksanakan usaha bisnis sebagai bekal agar usaha yang dilaksanakan berjalan lancar di kemudian hari. Beberapa dokumen hukum yang dimiliki berkaitan dengan aspek hukum adalah :
2.2.1 Badan hukum
Untuk usaha ini yaitu berupa CV (Comanditaire Venootschap) adalah bentuk usaha yang merupakan salah satu alternatif yang dapat dipilih oleh para pengusaha yang ingin melakukan kegiatan usaha dengan modal yang terbatas atau persekutuan yang disetujui oleh beberapa orang atau perseorangan dengan persyaratan yang telah dibuat sebelumnya. Karena usaha yang kami lakukan sifatnya merupakan usaha bersama dengan modal bersama dan keuntungan dibagi bersama berdasarkan besarnya dari masing masing pemodal, dimana seluruh aktivitas yang timbul dalam pengelolaan menjadi tanggung jawab Perusahaan.
Selain itu, badan hukum yang didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham, badan hukumnya merupakan subyek hukum dan kekayaan yang terpisah (modal).



2.2.2 Tanda daftar perusahaan dan Surat ijin usaha
     Usaha Laundry memiliki ijin usaha dari dinas perindustrian dan sudah terdaftar sebagai pelaku usaha yang bergerak dalam jasa Laundry. Sesuai dengan UUno. 3/1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan, Perusahaan adalah setiap bentuk badan usaha yang menjalankan setiap usaha yang bersifat tetap dan terus menerus didirikan, bekerja, serta berkedudukan dalam wilayah negara Indonesia dengan tujuan memperoleh keuntungan/laba.

2.2.3 Bukti Diri
Unit usaha kami juga mempunyai bukti diri mengenai kepemilikan usaha dan keterangan lain yang berhubungan dengan usaha laundry.

2.3 Organisasi
            2.3.1 Bagan organisasi
           


           


2.4  Personalia
         2.4.1 Kebutuhan Tenaga kerja
                  Usaha jasa laundry ini membutuhkan 3 orang keryawan bagian cuci + setrika, 1 orang karyawan bagian kasir, dan 1 orang karyawan bagian kurir.
         2.4.2 Tingkat Balas Jasa
                  Bagian cuci+setrika           Rp. 800.000 / bulan
                  Bagian kasir                      Rp. 700.000 / bulan
                  Bagian kurir                      Rp. 750.00 / bulan






BAB III
ASPEK PEMASARAN
3.1 Segmentasi, Targeting, dan Positioning
Segmentasi
Yang menjadi segmen usaha laundry ini adalah segmen menengah atas, seperti mahasiswa, ekskutif muda, para pekerja kantoran, ibu rumah tangga.
 Targeting
Yang menjadi target market laundry ini adalah para mahasiswa dan eksekutif muda.
Positioning
Kami ingin menciptakan image dan citra laundry ini dibenak konsumen sebagai laundry yang mengedepankan kualitas hasil cucian yang bersih dan aroma yang wangi dengan harga bersaing.

3.2 Permintaan
3.2.1 Perkembangan permintaan saat ini
Dewasa ini kalau kita cermati permintaan akan laundry semakin meningkat. Seiring dengan meningkatnya tingkat kesibukan masyarakat yang membutuhkan bantuan dalam urusan pakaian kotor mereka. Terlebih dengan ditunjangnya akses yang semakin mudah dalam mendapatkan layanan laundry.

3.2.2 Perkembangan permintaan akan datang
Dengan membanjirnya pelaku usaha di sektor ini akan menyebabkan kondisi persaingan kualitas tersebut akan mengalami kejenuhan seiring dengan tingginya persaingan pada industri ini. Kondisi ini akan memunculkan titik balik dimana akan ditandai dengan berkurangnya permintaan pada laundry yang tidak berkualitas. Hal tersebut akan berimbas baik untuk laundry yang mengedepankan kualitas.

3.3 Penawaran
3.3.1 Perkembangan penawaran saat ini
Perkembangan penawaran disektor usaha laudry pada saat ini memang relative masih biasa-biasa saja. Hal tersebut disebabkan karena sektor usaha ini belum dibidik dan dikelola secara serius. Oleh karena itu, agar usaha Jasa Laundry menjadi lebih baik maka perlu peningkatan penawaran yang memberikan nilai lebih bagi konsumen.

3.3.2 Perkembangan penawaran akan datang
Mengingat adanya peluang yang besar pada sektor usaha laundry di masa akan datang, maka perlunya penawaran produk yang memberikan nilai lebih dan keuntungan bagi konsumen. Penawaran tersebut akan semakin variatif maupun lebih kompetitif karena ditunjang dengan perangkat teknologi informasi yang memberikan kemudahan baik bagi pelaku usaha maupun konsumen dalam melakukan transaksi atau sebatas bertukar informasi. Oleh karena itu, bagi pelaku usaha di sektor ini harus mampu melakukan penawaran yang inovatif untuk menarik konsumen.

3.4 Program Pemasaran
3.4.1 Tingkat pelayanan
            Dalam melayani pelanggan, kami memberikan layanan yang memuaskan,  
1.      Dengan sistem antar jemput pakaian gratis.
2.      Tempat yang bersih dan nyaman.
3.      Pelayanan yang cepat, cermat, dan memuaskan (mengutamakan kualitas).
4.      Pemilik pakaian biasanya menginginkan pakaiannya bersih, rapi, dan harum.
5.      Harga terjangkau
6.      Menggunakan bahan-bahan yang tidak menimbulkan kerusakan warna atau bahan pakaian.
7.      Tersedia area basah dan area kering, sehingga tidak mengganggu proses pencucian, proses Pengeringan, dan proses setrika.
8.      Tersedia setrika uap yang dapat digunakan untuk menyetrika pakaian dari bahan khusus.
9.       Fasilitas kupon  bonus untuk konsumen yang sering menggunakan layanan,


3.4.2 Penetapan harga
Penetapan harga yang akan dilakukan adalah dengan menetapkan harga berdasarkan tingkat keberlangsungan usaha, dimana kami mencari keuntungan yang relative sehingga dapat menjalankan usaha secara kontinyu untuk meningkatkan pangsa pasar.
Rp. 3000 / kg dan Rp. 7000 per potong yang memerlukan pencucian khusus.

3.4.3 Kegiatan promosi
Beberapa kegiatan promosi yang dilakukan adalah dengan melalui promosi di media masa cetak, pamflet dan spanduk, serta siaran dibeberapa stasiun rasio lokal, maupun sebagai sponsor kegiatan masyarakat ataupun instansi pemerintah/swasta.


BAB IV
ASPEK TEKNIS DAN OPERASI
4.1 Rencana Pengembangan
4.1.1 Evaluasi lokasi
                Berada didekat tempat pemukiman penduduk, seperti didepan komplek perumahan, didaerah asrama atau kost mahasiswa, atau berada dipinggir jalan utama. Lokasi yang kami pilih untuk menjalankan usaha laundry adalah di Jalan Raya Soekarno Hatta Malang.
4.1.2 Sarana dan prasarana
 Sarana yang kami gunakan untuk menunjang usaha kami adalah dengan memanfaatkan : Mesin cuci, mesin pengering, setrika, lemari pakaian, kendaraan,dan dll.
 Sedangkan untuk prasarananya kami menggunakan ruko seluas 85m2

4.1.3 Bangunan dan tata letak bangunan
Berkaitan dengan bangunan dan tata letak bangunan, laundry ini akan didirikan di atas tanah seluas 85 m2 dimana luas tanah untuk bangunan 80 m2, dan 5m2 untuk tempat parkir.
            4.1.3.1. Standar Kebutuhan Ruang
            Luas ruang minimum : (lebar) 4 m x (panjang) 5 m
            Note: Ukuran panjang dan lebar dapat sebaliknya.
            4.1.3.2 Asumsi kebutuhan ruang:
            - Ruang penerimaan pelanggan sekaligus ruang tunggu dan administrasi
            - Ruang pencucian
            - Ruang pengeringan
            - Ruang setrika dan pengemasan
           


4.1.4  Jadwal Pelaksanaan
Usaha laundry akan mulai didirikan pada tanggal 1 Mei 2011 sampai tanggal 14 Mei 2011 untuk persiapan kegiatan operasional, dan kegiatan operasional penjualan mulai lounching dan diperkenalkan ke masyarakat mulai tanggal 16 Mei 2011.

4.2 Rencana Pengoperasian Usaha
4.2.1 Proses operasi usaha
Proses operasi perusahaan meliputi rencana penjualan, rencana persediaan produk, penjadwalan pegawai dan penggajian, pengawasan kualitas, dan pengawasan biaya penjualan dan pemesanan.
                4.2.1.1 Prosedur penanganan pelanggan  
            TAHAP I        
            Penerimaan Pelanggan
            Dilakukan oleh bagian penerimaan pelanggan merangkap administrasi / kasir dari pelanggan atau dari kurir jika kurir yang mengambil cucian kotor dari pelanggan.
            1. Cucian kotor diterima oleh bagian penerima pelanggan.
            2. Penerima pelanggan wajib menanyakan mengenai pakaian yang akan dicuci,       apakah ada yang mudah luntur warnanya, atau ada yang harus dicuci khusus untuk   menghindari kesalahan pencucian.
            3. Sambil menunggu cucian kotor ditimbang dan pembuatan nota, konsumen diminta        menunggu ditempat yang telah disediakan.
            4. Cucian tersebut kemudian ditimbang dan dihitung jumlah unit pakaian.
            5. Setelah ditimbang, penerima pelanggan kemudian membuatkan nota pembayaran,          nota tersebut berisi nama dan alamat pelanggan, berapa jumlah kilogram dan berapa      jumlah unit pakaian yang akan di-laundry, dan berapa total pembayarannya, serta      keterangan lain (jika diperlukan)
            6. Jika terdapat layanan pemilihan pewangi pakaian, pelanggan dipersilakan untuk             memilih pewangi sesuai yang diinginkan pelanggan. Dan ditulis dalam nota    pembayaran tersebut.
            7. Nota pembayaran rangkap ke-1 tersebut kemudian diberikan kepada konsumen.
            8. Jika konsumen membayar lunas dimuka, maka nota tersebut dicap “LUNAS” oleh         bagian penerimaan pelanggan.
            9. Jika konsumen belum membayar, maka pembayaran dapat dilakukan pada saat   pengambilan cucian.

            TAHAP II
            Pencucian
            Dilakukan oleh bagian pencucian
            1. Cucian ditempatkan dalam box khusus sesuai dengan nama konsumen
            2. Untuk memudahkan identifikasi, setiap pakaian diberi nomor urut. Dan nomor urut       tersebut ditulis pada nota rangkap ke-2.
            3. Cucian yang mudah luntur dicuci tersendiri.
            4. Proses cuci dilakukan dengan menggunakan mesin cuci yang tersedia dengan     standar penggunaan bahan cuci yang tidak berbahaya, tidak menimbulkan kerusakan     pada pakaian maupun warna pakaian.
            5. Pengeringan cucian juga dilakukan menggunakan mesin cuci tersebut.
            6. Jika proses cuci tersebut telah selesai, maka cucian bersih kemudian diambil dari            mesin cuci dan dimasukkan kedalam box sesuai nama konsumen untuk selanjutnya             disetrika.

            TAHAP III
            Setrika Cucian Bersih
            Dilakukan oleh bagian setrika
            1. Box berisi cucian bersih tersebut kemudian dimasukkan ke ruang setrika untuk   disetrika.
            2. Penyetrika harus menyetrika satu box sampai selesai sebelum beralih kepada box            lainnya untuk menghindari tertukarnya pakaian antara konsumen yang satu dengan           konsumen yang lain.
            3. Cara menyetrika yang baik adalah dengan memperhatikan bahan kain yang akan            disetrika, misalnya untuk bahan kain yang tipis atau sutra, cara menyetrika tidak boleh             terlalu panas. Sedang untuk pakaian berbahan jins, setrika dengan panas secukupnya.       Oleh karenanya pengetahuan tentang berbagai jenis pakaian atau kain mutlak untuk       dimiliki.



            TAHAP IV
            Bagian setrika merangkap bagian pengemasan
            1. Cucian yang sudah disetrika kemudian dikemas dengan menggunakan plastic     kemasan tersendiri. Tujuannya adalah agar cucian tetap rapid an wangi sampai dengan diambil oleh konsumen.
            2. Sebelum dikemas, bagian pengemasan harus memastikan bahwa pakaian yang    dikemas telah sesuai baik dari segi nomor urut maupun jumlah pakaian, dicocokkan     dengan nota rangkap ke-2.
            3. Pengemasan tidak boleh dipaksakan, artinya pengemasan harus memperhatikan kerapihan pakaian yang telah disetrika. Jika satu kemasan tidak cukup, gunakan dua             kemasan atau lebih. Misalnya : baju-baju kerja dikemas tersendiri, celana jins juga     dikemas tersendiri.
            4. Kemasan tersebut diselotip supaya rapi.
            5. Setelah dikemas tersebut, cucian bersih kemudian dimasukkan dalam tas plastic             berlogo khusus yang bagian luarnya telah ditempeli nota rangkap ke-2.
            6. Setelah selesai, cucian bersih yang telah selesai dikemas tersebut kemudian         ditempatkan pada ruang penyimpanan untuk memudahkan pengambilan.

            TAHAP V
            Serah Terima dan Pembayaran
            Dilakukan oleh bagian administrasi / kasir
            1. Konsumen yang akan mengambil cucian, diminta menunjukkan nota rangkap ke-1
            2. Setelah itu petugas mengambil cucian pada tempat penyimpanan sesuai dengan nota yang ditunjukkan konsumen.
            3. Jika konsumen belum membayar (nota belum di cao lunas), maka petugas wajib mengingatkan konsumen untuk melakukan pembayaran.
            4. Setelah pembayaran selesai, nota tersebut di cap “LUNAS”
            5. Kemudian cucian yang sudah selesai diproses tersebut kemudian diserahterimakan         kepada konsumen.
            6. Konsumen dipersilakan untuk mengecek pakaiannya, apakah telah sesuai.
            7. Jika telah selesai, nota rangkap ke-1 (yang telah dicap “TELAH DIAMBIL”      diserahkan kepada konsumen, sedangkan nota rangkap ke-2 diarsipkan sebagai bukti    transaksi.

            4.2.1.2 PROSEDUR KOMPLAIN PELANGGAN
            Komplain diterima oleh administrasi / kasir
            Ditanggungjawab oleh semua bagian yang terkait
            1. Komplain kurang bersih langsung direspon dan dikerjakan pada bagian yang      dikomplain dengan sungguh-sungguh, tanpa alasan apapun dan langsung dikerjakan.
            2. Komplain pakaian yang dicuci rusak atau luntur, harus dipastikan hal tersebut akibat proses pencucian atau akibat pengerjaan. Jika benar, harus ditanggungjawabi supaya konsumen tidak kecewa.
            3. Komplain pakaian hilang, harus dipastikan bahwa kehilangan tersebut akibat proses pengerjaan yang tertukar dengan konsumen lain. Jika benar, harus ditanggungjawabi supaya konsumen tidak kecewa disertai permintaan maaf bahwa hal tersebut bukan disengaja, dan memungkinkan untuk diberi voucer gratis untuk pencucian slanjutnya. Untuk meminimalisir komplain pakaian hilang, pada waktu serah terima pakaian yang telah bersih kepada konsumen, bagian kasir harus meminta konsumen untuk memeriksa terlebih dahulu sebelum meninggalkan tempat.

4.2.1.3 PROSEDUR BAHAN BAKU
            Penetapan & Penghitungan
            1. Bahan baku harus dihitung untuk beban per kilogram cucian agar dapat ditentuakan penggunaan bahan baku dan perkiraan biayanya.
            2. Bahan baku yang dibeli harus dikemas perplastik takaran untuk per kilogram cucian, sehingga memudahkan ukuran bahan baku dalam melakukan proses pengerjaan pencucian.
            3. Harga beli bahan baku dibagi jumlah plastic takaran yang dihasilkan untuk mendapatkan biaya bahan baku per kilogram cucian.
            4. Bahan baku hilang atau berkurang tanpa sebab yang jelas menjadi tanggungan para karyawan.

            Pembelanjaan Bahan Baku
            1. Stok bahan baku harus dicatat dalam kartu stok agar pengeluaran bahan baku terkontrol.
            2. Wajib melakukan pemesanan atau pembelian bahan baku jika stok  bahan baku sudah pada kondisi sisa maksimum 30%, minimum 20%.

4.2.2 Kegiatan perawatan mesin
Kegiatan perawatan mesin kami menggunakan tenaga ahli mesin sesui dengan mesin-mesin yang kami gunakan. Misalnya perawatan kendaraan, perawatan mesin cuci maupun mesin pengering. Perawatan yang kami lakukan secara berkala melalui mitra kerja kami yang telah terpercaya.

BAB V
ASPEK KEUANGAN
5.1 Kebutuhan Dana Investasi
a. Investasi harta tetap
        Tempat usaha           / ruko                           = Rp. 300.000.000
 Mesin cuci 3 buah           @Rp. 7.813.000   = Rp .23.439.000
 Mesin pengering 2 buah @ Rp.9.953.000   = Rp .19.906.000
 Setrika baju 3 buah         @  Rp. 450.000    = Rp.   1.350.000
 Lemari pakaian 2 buah   @ Rp. 1.279.000 = Rp. 2.558.000
 Mesin kasir                                                   = Rp. 2.820.000
 Komputer                                                     = Rp. 3.100.000
 Motor                                                           = Rp. 12.000.000
 Total investasi Rp. 365.173.000

5.2 Sumber Dana
a. Modal sendiri Rp. 365.173.000
modal didapat dari modal bersama antara beberapa orang.

5.3 proyeksi keuangan
ASUMSI PENDAPATAN PER BULAN :
(Jumlah kilo/hari) x (Harga/kg) x (30 Hari) = 75 kg x Rp3.000 x 30 Hari = Rp.      6.750.000
Pencucian Khusus (perpotong) = 10 potong x Rp.7.000 x 30 Hari               = Rp.     2.100.000
Total pendapatan perbulan                                                                             = Rp.     8.850.000
Total pendapatan per tahun                                                                            = Rp. 106.200.000
Asumsi Pengeluaran perbulan
Detergen, Pewangi, Plastik                             Rp .   1.200.000
Listrik+air+telp+operasional                           Rp.    1.300.000
Gaji Pegawai
Gaji tukang cuci 3 orang @800.000 Rp.   2.400.000
 Gaji kasir                                          Rp.       700.000
 Gaji kurir                                          Rp.       750.000
Total pengeluaran per bulan                             Rp.    6.350.000
NET PROFIT             / bulan                                                                                     Rp. 2.500.000                                    



5.4 Proyeksi Keuangan
a. Proyeksi pendapatan
Pendapatan harian Rp. 225.000
75 kg pakaian dengan harga 3000/kg
 Pendapatan bulanan Rp. 8.850.000
 Pendapatan setahun Rp. 106.200.000
b. Proyeksi laba rugi
Perhitungan laba/rugi dengan menghitung selisih dari pendapatan dan pengeluaran tiap bulan.
Laba/rugi : Pendapatan-pengeluaran
            8.850.000- Rp.  6.350.000
            Laba    / bulan             Rp. 2.500.000
     Laba    / tahun             Rp.30.000.000

Usaha ini mempunyai nilai investasi (selain tanah dan bangunan) adalah sebesar Rp. 65.173.000. pendanaan adalah 100 % modal sendiri (usaha bersama). Bisnis ini mempunyai usia ekonomis 5 tahun dengan nilai sisa aktiva Rp.3.250.000.
EBIT = Rp. 30.000.000
dengan tingkat pajak yang dibebankan 20 % = Rp. 6.000.000
EAT = Rp. 24.000.000
Penyusutan = Investasi – Nilai sisa
                                      n
                    = 65.173.000 – 3.250.000           = 12. 384. 600
                                                       5
Aliran kas = EAT + penyusutan
                        = Rp. 24.000.000 + Rp. 12. 384. 600
                        = Rp. 36. 384.600

Payback period           =                Invesment
                                                 Cash flow / tahun
                                   =           Rp. 65.173.000
                                                Rp. 36.384.000
                                    =         1 tahun 9 bulan
Average Rate of Return          =  net cash flows / investasi
                                                =   Rp. 36.384.000
                                                     Rp. 65.173.000
                                                = 0.55% = 55 %












BAB VI
PENUTUP

Dari analisis beberapa faktor, ternyata jasa usaha laundry mampu memberikan hasil yang baik dan dapat di katakana layak untuk di jalankan, terlebih ketika usaha laundry kami memberikan pelayanan ambil antar gratis yang memudahkan para konsumen untuk tidak repot mengantar baju kotor ke tempat kami. Dari segi modal kami katakan layak untuk memulai bisnis laundry ini, karena kami tidak melibatkan Bank untuk pinjaman modal.

SARAN
Dalam menjalankan usaha Laundry, yang perlu untuk di perhatikan adalah mengenai bagaimana mengedepankan kepuasan konsumen dalam hal kebersihan dan kesegaran hasil cucian, penentuan lokasi juga menentukan keberhasilan dalam usaha jasa Laundry.